Rangkaian acara DIES Natalis ASRD MSD berupa pameran resmi dibuka pada tanggal 23 Januari 2015. Pameran yang diselenggarakan di Jogja Natioanl Museum ini diprakrsai oleh HIMA MSD yang diikuti oleh partisipan dari dosen, mahasiswa dan alumni. Pameran dibuka pada pukul 19.00 oleh Drs. Jarot Prasetyahadi, selaku direktur ASRD MSD. Dalam pameran ini, karya dibagi menajdi berapa kategori, dan pengunjung dapat menyaksikan karya tersebut dalam ruang-ruang yang berbeda. Kategori tersebut adalah karya ekspresi, karya dosen, karya mata kuliah praktek, karya Tugas akhir terbaik, karya alumni, dan karya award winning. Acara pembukaan diramaikan oleh performance dari bebrapa band yang turut menambah semarak acara ini. Acara pembukaan ini diserbu ratusan pengunjung yang antusias dan mengapresiasi karya secara baik. Beberapa pengunjung asik berfoto-foto di booth foto yang disediakan maupun di sekitar area pameran.
Ratusan pengunjung memadati JNM
DRS, Jarot Prasetyahadi mengamati karya pameran
Panitia pameran lomapt pagar
Creative sharing (CS) bersama MACMURO
Sabtu, 24 Januari 2015
Macmuro merupakan perusahaan yang memilikilayananutama project perancangan brand, rebranding, dan brand refreshing. Dalamkonteks brand yang melibatkanberbagaiaspek, Macmuromenangani brand darisisikomunikasivisualnya. MeliputiPerancangan corporate identity, media aplikasi, brand activation, dan brand maintenance. Alumnus Dimas NurCahyo (visual enggineer), Yuntarto (brand crafter), Toriq (brand visualizer), latief Puspo (visual plenner), adalah insan kreatif di balik branding Ledre Cafe, Goodwheel, Jekardah dan Mawarni Travel. Dalam sesi ini, Macmuro diwakili Dimas Nurcahyo sebagai pembicara membagikan pengalamannya memabngun sebuah studio desain semenjak ia masih kuliah hingga kini membesarkan Macmuro. Tidak sekali dua kali ia mencoba membangun sebuah studio bersama beberapa rekannya. Kegagalan yang dialaminya merupakan pengalaman untuk terus mengembangkan diri dan mematngakan konsep yang profesional. Dimas juga berpesan kepada mahasiwa untuk jangan ragu berkolaborasi dalam berkarya. Yang mempunyai skill graphic design bisa berkolaborasi dengan yang mempunyai skill ilustrasi. Dari hasil kolaborasi ini tentu akan memunculkan suatu karya yang dahsyat. Acara ini dimoderatori oleh Bima Surya dan berjalan santai,menghibur serta penuh dengan motivasi.
Dimas Nurcahyo dari MACMURO didampingi Bima Surya (alumni) selaku moderator
Berpose bersama Macmuro
Creative Sharing sesi Jogjaforce
Jogjaforce merupakan komunitas digital arts yang dibentuk di Yogyakarta. Dari komuniats ini munculah nama-nama besar dalam dunia digital art seperti Tragiklabs, THMD, Imadawas, Ipung Kurniawan, Singgih DC dan masih banyak lagi. Dalam sesi ini Jogjaforce tampil tidak lagi dalam rangka merayakan teknik digital dalam disain grafis namun tampil lebih kritis menyikapi sampah visual, peran disaner dalam membangun masyarakat yang lebih baik, menumbuhkan kesadaran sosial melalui disain grafis dan memotivasi daya kritis disainer terhadap isu-isu yang sedang berkembang. Thomas Dian, mengajak peserta crative sharing untuk membangun komunitas digital arts maupun disain grafis yang tentusaja mempunyai energi baru yang lebih fresh, dimulai dari para mahasiswa yang tentunya akan berperan bagi kemajuan dunia kreatif. Sesi kedua dilanjutkan oleh Indra Triwahyudi yang berbicara mengenai projectnya berlabel KOYOIKI. Indra Triwahyudi merupakan disainer yang bukan berasal dari kampus disain, ia belajar otodidak dan mengasah kemampuannya bersama rekan-rekannya di Jogjaforce. Koyoiki yang ia dirikan mempunyai spesialis disain flyer bagi perusahaan, Kliennya sudah menyebar hingga mancanegara. Menurutnya flyer merupakan benda promosi yang selalu dibutuhkan perusahaan, dan tidak menutup kemungkinan dari sebuah project flyer, akan berkembang ke banyak project selanjutnya. Di sini ia memberi pesan bahwa, penting bagi seorang disainer untuk menekuni dan menjadi ahli akan suatu hal, agar ia mampu bersaing dalam kreatif yang kian global.
Indra Triwahyudi
Foto bareng Jogjaforce
Thomas Dian memperbincangkan wacana peran disaner grafis dalam masyarakat
Crative Sharing berkolaborasi dengan NEMu (MEGURU#4)
“NEMU adalahsebuahkolektif yang berinisiasimengupasranahdesaindanaplikasinya. Kegiatan NEMU terdiridariNyantrik (residensidesain), Eling (pengarsipandesain), Meguru (diskusidesain), danUmuk (pamerandesain). NEMU rutin mengadakan sesi Meguru (diskusi disain), dan untuk yang kali ini, bekerja sama dengan panitia pameran Lompat pagar, diskusi diselenggarkan di JNM dalam sesi Creative sharing, Minggu 25 Januari 2015. MEGURU#4 kali inimembahasaplikasiteknologi digital terkinipadadesainArsitektur, Fashion danDisainKomunikasi Visual. Para pembicara diantaranya DhoniYudhanto (Dorxlab) memabhas apliaksi teknologi pada disain arsitektur.AtinnaRizqiana (Draoupads) membahas apliaksi teknologi digital pada fashion dan seni pertunjukkan seperti teaer dan pertunjukkan boneka. Sedangkan Asmoro N Panindias(Dosen ISI Surakrta) membahas apliaksi Augmented Reality pada perancangan disain Komunikasi Visual berupa buku berjudul KERIS. Wawasan ini merupakan hal yang baru bagi peserta creative sharing. Sekaligus merupakan ajang membuka diri terhadap disain arsitektur, fashion, dan penggunaan augmented reality pada DKV.
Terimakasih atas partisipasi para sponsor dan alumni MSD :
(Dyah Safitri Yuniar, S.Sn)
No Comments